RSS

Putri Yang Ditukar, Go International



Putri Yang Ditukar, Go International!

Di pengujung Agustus lalu, syuting sinetron Putri Yang Ditukar (PYD) serentak dilakukan di 4 lokasi berbeda (Yogyakarta, Bali, Singapura, dan Hong Kong). Sistem syuting seperti ini termasuk baru untuk sebuah sinetron stripping.

Selain menggebrak lewat proses syuting serentak di 4 tempat, sinetron besutan rumah produksi SinemArt ini sukses mengukir rekor baru sebagai sinetron stripping pertama yang tayang dalam durasi 3 jam. Menurut Abdul Aziz, Manager Humas dan Promosi SinemArt, syuting di empat tempat berjauhan ini sebetulnya tak merepotkan asalkan telah dipersiapkan dengan matang. Sebelum berangkat, tim PYD pun sudah memilik stok beberapa episode. Nah, setelah itu, kaset hasil syuting di empat tempat setiap hari didistribusikan ke kantor SinemArt-Jakarta untuk diproses atau disatukan menjadi sebuah episode utuh. "Di tiap tempat ada seorang runner yang tugasnya bolak-balik membawa kaset," ujar Aziz.

Syuting serentak di 4 tempat ini, kata Azis, bukan untuk "gagah-gagah-an", tetapi memang mengikuti jalan-nya cerita, sebab tokoh Amira (Nikita Willy) diculik dan di empat tempat itulah diperkirakan ia berada. "Selama ini kami syuting di Jakarta dan untuk episode kali ini dibikin real di 4 tempat yang dimaksud," masih kata Azis.

Di samping itu, dengan gambar yang berbeda, SinemArt ingin me-manjakan mata pemirsa setia PyD. "Empat tempat tadi dipilih kare-na jadi tempat wisata yang terkenal buat masyarakat. Ada sesuatu yang refresh lah buat pemirsa," imbuh Azis sambil mengatakan, tak ada kerjasa-ma promosi dengan 4 lokasi syuting tadi. "Malah kami mempromosikan mereka."

Pisah Rombongan

Di hari pemberangkatan, artis dan kru PyD dipecah menjadi empat tim. Atalarik Syach, Nikita Willy, Rezky Aditya, Anna Pinem, dan sutradara Gita Asmara termasuk dalam rombongan Hong Kong. Glenn Aiinskie, Jasmine Wildblood, Marini Zumarnis, Sultan Djorgie, dan Bobby Joseph ke Singapura. Lucky dan Tsania Marwa ke Yogyakarta, sedangkan Rioniado Stockhorst dan Citra Kirana ke Bali.

Karena cerita mengerucut ke Hong Kong, sejumlah pmeain di lokasi lain pada akhirnya menyusul ke Hong Kong. Scene di Hong Kong memang paling banyak. Beberapa aktor asing dari Hong Kong dan Singapura juga dilibatkan. Adegan laga pun tak sedikit disisipkan.

Kata Aziz yang mengikuti rombongan ke Hong Kong, jadwal syuting padat dan cukup menguras tenaga. "Kami kerja dari pagi sampai malam. Tak seperti syuting di Jakarta, perpindahan lokasi ke mana-mana dilakukan dengan berjalan kaki dan harus cepat, sesuai jadwal. Terlebih musim panas dan sebagaian berpuasa. Masing-masing ditun-tut untuk mandiri."

Lantaran lokasi syuting dilakukan di sejumlah tempat wisata. seperti Victoria Park dan Avenue of Stars (Hong Kong), kru dan artis masih sempat cuci mata atau berbe-lanja di sela-sela istirahat syuting. Adapun kendala, di awal syuting kru dan artis sempat kesulitan mencari makanan yang cocok dan halal, apalagi untuk sahur. Untunglah TKW yang bekerja di Hong Kong bisa menyediakan katering buat mereka.

Menurut Anna Pinem, pemeran Surti, syuting di Hong Kong jadi selingan seru bagi kru dan pemain si-netron yang telah memasuki episode 600 lebih ini. Meski capek, Anna merasa senang. "Suasananya beda aja. Dan saya, kan, baru pertama kali ke Hong Kong," akunya. Ken-dati jadwal syuting padat, mereka masih diberi kesempatan beberapa jam untuk menikmati Hong Kong. Alhasil, "Saya punya banyak tempelan kulkas dan gunting kuku," seru Anna menyebut cindremata sebagai oleh-oleh dari Hong Kong.

(NOVA, Edisi 1230, 19-25 September 2011)

Sambung baca: http://www.sinemart.com/

Kredit kepada dan sumber: http://www.sinemart.com/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment

Visitors Map

Online Users